PenaTerkini, Medan – Kepala BBWS Sumatera II Medan, Agus Safari memaparkan rencana program kegiatan banjir dan ketahanan pangan BBWS Sumatera II Medan di tahun anggaran 2025 saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara, Senin (09/12/2024).
Kabalai, Agus menyampaikan bahwa, desain penanganan banjir Kota Medan sudah ada yaitu program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) yang merupakan loan dari World Bank.
“Tantangan utama dalam penanganan banjir Kota Medan ialah kebutuhan lahan. Jadi, terkhusus Sungai Deli dengan desain kala ulang 25 tahun. Tetapi banjir kemarin dimana hujan sangat deras dan durasi sangat lama sehingga debit yang terjadi sudah mendekati kala ulang 100. Artinya kalau pun misalnya semua desain kita sudah terlaksana, itu pun akan tetap berdampak kepada sekitar karena yang datang itu kala ulang 100,” jelasnya.
Agus Safari meneruskan, Sungai Deli membutuhkan rata-rata lebar sekitar 33 meter untuk kala ulang 25 tahun, kemudian pada sempadan sungai membutuhan rata-rata lebar sekitar 17 meter. Sehingga akan membutuhkan pembebasan lahan di sisi kiri dan kanan Sungai Deli sekitar 26 meter.
“Kami membutuhkan dukungan untuk pembebasan lahan tersebut agar realisasi program penanganan banjir Kota Medan ini dapat segera dilaksanakan,” ucapnya.
Selain itu, Kepala BBWS Sumatera II Medan juga menjelaskan bahwa penanganan banjir tidak hanya dilakukan di Kota Medan. Namun juga dilakukan di Kabupaten Deli Serdang, Asahan, Tapanuli Utara, Kota Tebing Tinggi, dan Tanjung Balai.
Ketahanan Pangan.
Terkait dukungan swasembada pangan, BBWS Sumatera II Medan saat ini tengah melakukan rehabilitasi Bendung D.I. Sei Ular serta jaringannya yang berada di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai melalui program SIMURP.
Kemudian di tahun 2025, dalam mendukung swasembada pangan BBWS Sumatera II Medan akan melakukan beberapa kegiatan pelaksanaan jaringan pemanfaatan air di beberapa lokasi seperti Kabupaten Deli Serdang, Karo, Serdang Bedagai, Batu Bara, Langkat, Asahan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, dan Pasaman Barat. (adha)